Event

‘Jilbab itu indah’: desainer busana menantang Trump di New York fashion week

2890

Sebuah model yang mengenakan penciptaan Dian Pelangi di Indonesia keragaman fashion show di New York. Foto: Brian Ach/Getty

Jilbab dan abaya telah mengambil pusat tahap di New York landasan sebagai desainer Indonesia up menendang minggu fashion semakin beragam, berharap untuk mengubah prasangka di Barat.

“Kita tidak sedang tertindas dan kita hanya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kita masih bisa cantik dan bergaya dengan jilbab kami,” kata desain Dian Pelangi, 26, yang memiliki 4,8 juta pengikut pada Instagram.

Dia adalah salah satu dari lima desainer Indonesia yang disajikan koleksi di acara di Chelsea pada hari pertama minggu fashion. Dua dari lima jatuh ke dalam kategori “sederhana mode”-dalam hal ini dirancang khusus untuk yang kaya, modern, wanita Muslim yang religius- dan model Terpilih yang ditutupi rambut mereka di Islami.

2699

Pelangi adalah satu, Vivi Zubedi, 30, yang lain. Membuat debutnya minggu mode New York, Zubedi merasa tergerak untuk datang sebagian karena Donald Trump, yang telah berusaha untuk membatasi imigrasi dari negara-negara mayoritas Muslim tertentu.

“Mr Presiden, aku mencintai negara Anda dan juga aku cinta orang-orang Anda, dan kami tidak akan (melakukan) sesuatu kepada Anda atau orang-orang Anda. Kami semua sama, ini adalah tentang kemanusiaan,”kata desain berbasis di Jakarta.

Koleksi elegan Pelangi adalah kerusuhan bahan Indonesia yang berwarna-warni, Batik cetak dan dasi pewarna meliputi wanita dari kepala hingga kaki penuh rok, celana lebar, longgar jaket dan kaya brokat. Model ditutupi rambut mereka dengan syal dibungkus dan di bawah kesemarakan terinspirasi oleh gaya abad pertengahan Eropa.

Pelangi kata inspirasi berasal dari buku laris manusia New York oleh US fotografer Brandon Stanton yang dokumen keragaman 8,5 juta orang-orang yang tinggal di kota.

Melihat Zubedi’s masih lebih konservatif dan menampilkan dia abaya tanda tangan hitam, longgar-mengalir, kepala-ke-kaki garmen wajib di Arab Saudi dan diadopsi oleh wanita Muslim yang ketat jeli di banyak negara lain.

Dijahit ke bagian belakang gaun nya berwarna-warni yang “Mekkah, Madinah, Jannah”-dua situs ziarah Muslim dan kata Arab untuk paradise- dan frase “semua warna masalah.”

“Saya suka AS setiap banyak dan saya memiliki banyak klien di sini,” kata Zubedi. “Jilbab indah, kita semua masih manusia tidak peduli apa agama Anda. Kami adalah masih sama.”

Keragaman adalah kata buzz musim ini sebagai pembentukan mode membuat dikenal yang muak dengan administrasi Trump. Model dari semua ukuran dan warna lebih menonjol dan media sosial adalah menantang monopoli sekali ditetapkan oleh editor.

Acara hari Kamis ini datang setahun setelah Indonesia Anniesa Hasibuan pecah tanah baru oleh pementasan pertama New York landasan pacu menunjukkan menampilkan model semua mengenakan jilbab

Leave a comment